Hari peringatan lingkungan hidup merupakan hari yang ditetapkan oleh pemerintah guna menggalang kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam isu-isu lingkungan hidup. Perayaan / peringatan hari lingkungan hidup tidak hanya diperingati dalam skala Negara kita saja akan tetapi sudah merupakan skala dunia karna kelestarian lingkungan hidup merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat di dunia ini. Akan tetapi tidak sedikit masyarakat yang belum mengetahui dan memahami tanggal – tanggal yang telah ditetapkan oleh pemerintah baik pemerintah Indonesia maupun international sebagai tanggal peringatan lingkungan hidup. Dengan adanya tulisan ini diharapkan masyarakat dapat mengenal lebih jauh tentang hari peringatan Lingkungan hidup sehingga dapat lebih memupuk kesadaran tiap – tiap individual.
Daftar hari perayaan tersebut saya bagi dalam daftar hari perayaan (peringatan) lingkungan hidup tingkat internasional dan hari perayaan di tingkat nasional (Indonesia).
Daftar Hari Perayaan Lingkungan Hidup Sedunia (Tingkat Internasional).
Berikut merupakan daftar hari perayaan (peringatan) lingkungan hidup yang dirayakan di tingkat internasional (sedunia):
- Hari Lahan Basah Sedunia (World Wetlands Day) tanggal 2 Pebruari
Hari Lahan Basah Sedunia diperingati pada tanggal 2 Februari setiap tahunnya. Tanggal ini memperingati hari ditandatanganinya Konvensi Lahan Basah, yang disebut Konvensi Ramsar, pada 2 Februari 1971 di Kota Ramsar, kota yang terletak di pantai Laut Kaspia di Iran. Hari Lahan Basah Sedunia diperingati pertama kali pada tahun 1997. Setiap tahun, lembaga pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan kelompok masyarakat pada seluruh lapisan komunitas mengambil peran dalam aksi meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai dan manfaat lahan basah secara umum. Sejak tahun 1997 hingga 2007, konvensi telah melaporkan bahwa 95 negara telah melakukan aktivitas perayaan Hari Lahan Basah Sedunia dalam berbagai bentuk, dari seminar dan kuliah singkat, lintas alam, kontes seni anak-anak, balap sampan, hingga aksi bersih (clean-up day) yang dilakukan komunitas masyarakat, dan sebagainya.
- Hari Air Sedunia (UN World Day for Water) tanggal 22 Maret
Hari Air Sedunia (Inggris: World Day for Water) adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret, inisiatif peringatan ini di umumkan pada Sidang Umum PBB ke 47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil.
Setiap tahunnya pada Hari Air Sedunia terdapat tema khusus, contohnya pada 2009 “Air Bersama, Peluang Bersama” (Shared water, shared opportunities).
- Hari Meteorologi Sedunia 23 Maret
Pertubuhan Meteorologi Sedunia (WMO) merupakan sebuah pertubuhan antara kerajaan yang terletak di bawah Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu. WMO merupakan agensi PBB bagi meteorologi (iklim dan cuaca), hidrologi dan sains geofizik. WMO merupakan badan yang menamakan taufan-taufan tropikal.
- Earth Hour – Sabtu terakhir bulan Maret (Pukul 8:30 pm waktu setempat)
Earth Hour (bahasa Indonesia: Jam Bumi) adalah sebuah kegiatan global yang diadakan oleh WWF (World Wide Fund for Nature, juga dikenal sebagai World Wildlife Fund) dan diadakan pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya yang meminta rumah-rumah dan perkantoran untuk memadamkan lampu dan peralatan listrik yang tidak perlu selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran atas perlunya tindakan terhadap perubahan iklim. Earth Hour dicetuskan oleh WWF dan The Sydney Morning Herald tahun 2007 ketika 2,2 juta penduduk Sydney berpartisipasi dengan memadamkan semua lampu yang tidak perlu. Setelah Sydney, banyak kota-kota lain di seluruh dunia ikut berpartisipasi pada tahun 2008. Earth Hour 2011 akan dilaksanakan pada 26 Maret 2011 pukul 20.30 sampai 21.30 waktu setempat.
- Hari Bumi (Earth Day) 22 April
Hari Bumi diperingati pada tanggal 22 April secara Internasional. Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu bumi. Dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson pada tahun 1970 seorang pengajar lingkungan hidup. Tanggal ini bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan Bumi utara) dan musim gugur di belahan Bumi selatan.
- Hari Penanaman Pohon (Arbor Day) Jumat terakhir di bulan April
Arbor Day (Hari Arbor) adalah sebuah momentum perayaan yang diadakan untuk mendorong penanaman dan perawatan pohon. Arbor Day Didirikan oleh J. Sterling Morton pada tahun 1872, dan biasa dirayakan pada hari Jumat terakhir setiap bulan April. Hari ini, Jum’at 29 April 2011 Arbor Day kembali dirayakan, terutama di Amerika Serikat, dengan tujuan menggalakan penanaman pohon di seluruh dunia.
Meskipun telah ada sejak 139 tahun lalu, banyak orang tidak tahu banyak tentang hal itu. Menurut Survei Timberland, hanya 12 persen orang Amerika yang benar-benar tahu secara signifikan tentang Hari Arbor. Sedangkan 30 persen lainnya, mengetahui Hari Arbor tapi tidak tahu tujuannya, dan 76 persen benar-benar tidak tahu apa itu Hari Arbor.
- Hari Burung Migratori Internasional (International Migratory Bird Day) 3 Mei
Penelitian yang dilakukan oleh Perkumpulan Ahli Burung Inggris (BTO) telah menemukan hubungan antara berkurangnya populasi 16 spesies burung Inggris dan pola curah hujan di tujuan migrasi mereka di wilayah Sahel Afrika dekat Gurun Sahara.Banyak spesies termasuk tiga pipit dan perkutut, telah mengalami penurunan populasi hingga 85% sejak 1966. Para peneliti percaya bahwa pola curah hujan yang semakin rendah dan habitat yang berkurang di Afrika pada gilirannya menghasilkan buah dan biji lebih sedikit yang tersedia untuk burung.
Ahli ekologi Perkumpulan Ahli Burung Inggris Dr. Nancy Ockendon mencatat bahwa burung yang terbang kembali ke Inggris menurut jadwal migrasi reguler mungkin terlalu lemah karena makanan yang tidak cukup untuk bertahan saat migrasi, sementara itu mereka yang mempunyai energi cukup untuk kembali terbang dapat tiba terlambat ke sarang dan membuat keluarga baru. Kedua kemungkinan ini membuat kelangsungan spesies ini dalam bahaya.
Maka dari itu diperingatilah tanggal 3 Mei sebagai hari Burung Migratori International guna mengajak masyarakat dunia agar perduli dengan kelangsungan hidup para spesies burung dan melakukan upaya – upaya untuk menjaga kelestariannya.
Hari Biodiversitas Internasional diperingati pertama kali pada tanggal 29 Desember 1993 berdasarkan penetapan Komite Kedua Majlis Umum PBB pada tahun 1993. Penetapan tanggal 29 Desember sebagai Hari Keanekaragaman Sedunia bertepatan dengan pelaksanaan Konvensi Tentang Keanekaragaman Hayati (COP– Convention on Biological Diversity). Namun pada Desember 2000, PBB mengadopsi tanggal 22 Mei sebagai Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati. Hal ini berkaitan dengan banyaknya negara yang kesulitan untuk merencanakan dan melaksanakan Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati pada tanggal 29 Desember mengingat bertepatan dengan liburan akhir tahun.
Tanggal 22 Mei 1992 merupakan tanggal pengesahan Teks Kesepakatan Keanekaragaman (Nairobi Final Act of the Conference for the Adoption of the Agreed Text of the Convention on Biological Diversity). Pertemuan di Nairobi, Kenya yang berlangsung pada tanggal 11-22 Mei 1992 merupakan pertemuan terakhir sebelum pelaksanaan United Nations Conference on Environment and Development (3-14 Juni 1992) yang menghasilkan UN Convention on Biological Diversity (Konvensi Keanekaragaman Hayati).
- Hari Bersepeda Ke Kantor (Bike-to-Work Day) Jumat Ketiga di bulan Mei
Salah satu Upaya untuk meredam dampak global warming, masyarakat di dunia mulai menggunakan sepeda untuk melakukan aktivitas hariannya seperti pergi ke sekolah atau pun ke kantor. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan sudah mulai tumbuh. Banyak orang berpendapat selain dapat menyelamatkan lingkungan bersepeda juga memiliki manfaat lain diantaranya untuk kesehatan badan dan juga agar terhindar dari kemacetan. Dan peringatan hari bersepeda ini rutin dirayakan pada Jumat ketiga di bulan Mei.
- Hari Anti Tembakau Internasional 31 Mei
Tanggal 31 Mei adalah hari yang ditetapkan sebagai hari Anti Tembakau se – dunia, selama ini iklan rokok adalah iklan yang paling ambigu. Rokok selalu ditawarkan sebagai sesuatu yang paling hebat. Namun, pada saat yang sama, rokok diiklankan sebagai produk yang berbahaya. Di akhir iklan – baik di media massa cetak maupun elektronik – selalu ditulis: “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”.
Kenyataannya, peringatan keras bernada intimidatif namun objektif itu tidak pernah digubris. Hampir 1 milyar laki-laki di dunia ini merokok. Di negara-negara maju, kaum pria perokok jumlahnya 35 persen dari populasi. Di negara-negara berkembang besarnya 50 persen dari populasi. Setiap hari, 250 juta wanita di seluruh dunia asyik merokok. Di negara-negara maju, besarnya 22 persen dari populasi. Di negara berkembang, besarnya 9 persen dari populasi.
Sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa rokok adalah setan pencabut nyawa yang paling haus darah. Dalam buku The Tobacco Atlas terbitan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (2002), dilaporkan bahwa 50 persen perokok meninggal karena penyakit akibat rokok. Pada abad ke-20, ada 100 juta jiwa meninggal karena rokok. Menurut prediksi para ahli, jumlah kematian itu bisa berlipat 10 kali pada abad ke-21. Dengan demikian, merokok lebih berbahaya daripada virus HIV/AIDS, penyalahgunaan obat terlarang, kecelakaan lalu-lintas, maupun kejahatan (pembunuhan).Menghentikan kebiasaan merokok adalah solusi untuk pengurangan angka kematian global. The Lancet, sebuah jurnal kesehatan di Inggris, menyatakan bahwa menurunkan jumlah perokok dunia hingga 20 persen sebelum tahun 2020 dapat menghindarkan 100 juta kematian akibat tembakau.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia merupakan acara tahunan yang bertujuan menjadi hari global terbesar dan paling banyak dirayakan untuk aksi positif terhadap lingkungan. Kegiatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia berlangsung sepanjang tahun tetapi puncaknya pada tanggal 5 Juni setiap tahun, dan melibatkan semua orang.
perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dimulai pada 1972 dan telah berkembang hingga saat ini. Melalui event ini PBB mecoba untuk merangsang kesadaran masyarakat di seluruh dunia tentang arti pentingnya lingkungan hidup.
Melalui Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Program Lingkungan PBB dapat mempersonalisasi masalah lingkungan dan memungkinkan semua orang untuk menyadari tidak hanya tanggung jawab mereka, tetapi juga kekuatan mereka untuk menjadi agen perubahan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia juga merupakan hari untuk orang-orang dari semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama untuk memastikan pandangan yang lebih bersih, lebih hijau dan lebih cerah bagi diri mereka sendiri dan generasi mendatang.
- Hari Melawan Desertifikasi dan Kekeringan Dunia PBB (UN World Day to Combat Desertification and Drought) 17 Juni
Hari Melawan Desertifikasi dan Kekeringan Dunia PBB atau UN World Day to Combat Desertification and Drought pada 17 Juni mengingatkan kita pada negara Afrika barat yang mengalami kekeringan yang berulang, desertifikasi dan deforestasi (perubahan suatu kawasan dari hutan menjadi padang pasir) dan percepatan degradasi hutan (proses alih guna lahan) dan lingkungan, yang mengakibatkan pengurangan kesuburan tanah, produktifitas tanaman pangan dan hutan,menjadi suatu dilema yang sangat mengkwatirkan. Sebagaian besar pemerintahan Afrika Barat menanggapi degradasi hutan dengan mengembangkan startegi untuk untuk memperbaiki penyusutan hutan dan aset-aset berbasis pohon yang menjadi tempat bergantung komunitas lokal (misalnya hasil hutan bukan kayu, kayu dan kayu bakar).
Di Ghana sebagai contoh forest and wildlife policy atau kebijakan hutan dan marga satwa tahun tahun 1994 menekankan pada kebutuhan akan inisiatif reforestasi tingkat komunitas, swasta dan Negara untuk memperbaiki sumber daya hutan yang terdegradasi .
Forestry code atau prinsip kehutanan di Burkina faso tahun 1997 juga menjelaskan tentang wilayah terdegradasi yang akan diforestasi , diaforestasi dan diregenerasi untuk melindungi hutan dan lingkungan . Proyek 8000 desa dan 8000 hutan (1994-1997) dan kampanye reforestasi nasional (2003 -2012) adalah contoh – contoh dari program reforestasi skala besar di bukirna faso.
Bagaimana dengan Indonesia sendiri? degradasi hutan melalui proses alih guna lahan secara proses legal (kebijakan pemerintah) maupun akibat perambahan oleh masyarakat, tercatat sebesar 1,8 juta Ha per tahun (Dephut,2004). Permasalahan degradasi ini menjadi hal yang sangat penting jadi perhatian semua pihak. Seperti tingginya intensitas bencana di beberapa daerah di Indonesia tidak terlepas dari semakin hilangnya area peresapan air akibat degradasi hutan yang disebabkan karena pembukaan lahan untuk perkebunan skala besar serta pertambangan. Kawasan hutan di Indonesia yang mencapai 120,5 juta ha atau sekitar 60 persen dari luas total Indonesia, mempunyai manfaat langsung dan tidak langsung yang telah dikenal secara luas. Selain berperan sebagai sumber pendapatan untuk 1,35 % angkatan kerja langsung dan 5.4 % angkatan kerja tidak langsung, hutan merupakan tulang punggung ekonomi nasional antara tahun 1985 sampai dengan 1995 an. Manfaat langsung dari hutan adalah penghasil kayu dan non kayu sedang manfaat tidak langsung adalah sebagai pengatur iklim mikro, pengatur tata air dan kesuburan tanah, serta sumber plasma nutfah yang sangat penting bagi kehidupan manusia saat ini dan di masa yang akan datang.
Maka untuk mengingat Negara – Negara yang mengalami kekeringan dan untuk mencegah Negara – Negara lain menjadi Negara seperti contoh Negara Afrika yang diakibatkan alih guna lahan maka ditetapkan lah tanggal 17 Juni sebagai Hari Melawan Desertifikasi dan Kekeringan Dunia
- Hari Peringatan Sedunia Untuk Mempertahankan Lapisan Ozon (International Day for the Preservation of the Ozone Layer) 16 September
Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan:
- AC
- kulkas
- bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut atau parfum
- pembuatan busa
- bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik
Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan menghasilkan LUBANG OZON. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar UV memasuki bumi.
Memang timbulnya penipisan lapisan ozon ini dipicu dari tingginya pemakaian CFC oleh negara-negara maju beberapa dekade yang lalu, namun guna menormalkan kembali kondisi ozon ini diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak. Baik negara maju maupun negara berkembang yang saat ini masih menginginkan penggunaan zat kimia buatan manusia tersebut dalam industrinya perlu melakukan tindakan yang diperlukan.
Tindakan yang dapat kita lakukan saat ini demi memelihara lapisan ozon, misalnya mulai mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga yang mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan pelindung bumi dari sinar UV ini. Untuk itu, diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak merusak lapisan ozon. Bila tidak, maka proses penipisan ozon akan semakin meningkat dan mungkin saja akan menyebabkan lapisan ini tidak dapat dikembalikan lagi ke bentuk aslinya, maka dari itu tanggal 16 September diperingati sebagai hari peringatan sedunia untuk mempertahankan lapisan ozon.
- Hari Emisi Nol (Zero Emissions Day) 20 September
Istilah nol-emisi atau Zev, sebagai awalnya diciptakan oleh California Air Resources Board (karbohidrat), hanya merujuk pada knalpot polutan dari sumber listrik onboard. Oleh karena itu definisi karbohidrat adalah akuntansi hanya untuk polutan yang dipancarkan pada titik operasi kendaraan, dan manfaat udara bersih biasanya lokal karena tergantung pada sumber listrik yang digunakan untuk mengisi ulang baterai, emisi polutan udara dialihkan ke lokasi listrik tanaman generasi.
Peringatan hari emisi nol yang dirayakan pada tiap tanggal 20 September adalah hari dimana masyarakat dunia mencoba untuk sejenak menggunakan kendaraan – kendaraan, alat – alat rumah tangga, dan sebagainya yang dapat menimbulkan emisi. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga lingkungan.
- Hari Bebas Mobil (Car Free Day) 22 September
Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Car Free Day bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor. Kegiatan ini biasanya didorong oleh aktivis yang bergerak dalam bidang lingkungan dan transportasi.
Tema penting dalam hari bebas kendaraan bermotor, adalah tinggalkan kendaraan bermotor dirumah dan berjalan kakilah atau gunakan kendaraan tidak bermotor ataupun menggunakan kendaraan umum untuk perjalanan panjang.
- Hari Habitat Dunia PBB (UN World Habitat Day) Senin pertama di bulan Oktober
Setiap Senin pertama bulan Oktober diperingati sebagai Hari Habitat Dunia. PBB yang menetapkan peringatan Hari Habitat Dunia dalam Sidang Umum PBB pada 1985. Peringatan ini mempunyai tujuan agar dunia memikirkan kondisi permukiman secara kritis demi mendapatkan hak atas hunian layak, serta mengingatkan akan tanggung jawab bersama masa depan habitat manusia yang lebih baik.Pada Konferensi PBB tentang Permukiman I (dikenal sebagai Habitat I) di Vancouver, Kanada pada 1976, pimpinan dunia dan pakar perumahan serta permukiman berkumpul serta menyepakati agenda untuk mencapai hunian layak bagi semua. Dua puluh tahun kemudian, Konferensi PBB tentang Permukiman II (Habitat II) diselenggarakan di Istanbul, Turki.
Sebanyak 171 pimpinan dunia menyepakati Deklarasi Istanbul dan Agenda Habitat II yang bertujuan mencapai hunian layak bagi semua dan urbanisasi berkelanjutan.Perhatian dunia pada isu perkotaan bukan tanpa alasan. Menjelang milenium ke dua, hampir separuh penduduk dunia (termasuk Indonesia) tinggal di perkotaan. Diperkirakan pada 2030 duapertiga penduduk dunia akan tinggal di perkotaan. Ketidakmampuan pengelolaan sumberdaya secara efisien diperkirakan semakin berdampak negatif terhadap perkembangan perkotaan seperti meningkatnya tingkat polusi, kemacetan lalu lintas, meningkatnya permukiman kumuh, dan kesenjangan sosial ekonomi. Juga ketidakpastian akibat perubahan iklim ( climate change) yang menjadi isu global saat ini.
- Hari Peringatan Pengurangan Bencana Alam Dunia (International Day for Natural Disaster Reduction) Rabu Kedua di bulan Oktober
Peringatan dini merupakan faktor utama dalam pengurangan risiko bencana. peringatan dini dapat mencegah korban jiwa dan mengurangi dampak ekonomi dan material dari sebuah bencana. Agar berjalan efektif, sistem peringatan dini harus melibatkan masyarakat secara aktif, memfasilitasi pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang risiko yang dihadapi, menyebarluaskan pesan dan peringatan secara efektif, serta menjamin kesiapsiagaan yang selalu terjaga. Pada bulan Oktober minggu kedua diperingati lah sebagai hari peringatan Bencana Alam Dunia, guna antisipasi dan membuat masyarakat dunia tetap waspada akan kehadiran bencana alam yang dapat mengancam kehidupan kapan saja dan dimana saja.
- Hari Peringatan Sedunia untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata (International Day for Preventing the Exploitation of the Environment in War and Armed Conflict) 6 November
Dalam peristiwa perang maupun konflik bersenjata terkadang tidak hanya manusia dan harta benda saja yang dirugikan akan tetapi tidak sedikit juga lingkungan yang ikut rusak. Hal ini bias disebabkan oleh penggunakan senjata berat maupun bom, berangkat dari peristiwa itu maka diperingatilah tanggal 6 November sebagai hari peringatan untuk mencegah terjadinya eksploitasi lingkungan dalam perang dan konflik bersenjata (International Day For Preventing the exploitation of the environment in war and armed conflict)
Banyak cara yang dapat di lakukan untuk melestarikan lingkungan hidup. Sudah saatnya kita mulai cemas dan mulai mengambil tindakan untuk merefleksikan kecemasan kita terhadap lingkungan yang kerusakannya sudah mengglobal ini. Masalah lingkungan atau sampah bukan hanya masalah pemulung, bukan hanya masalah segelintir orang, tapi juga masalah buat warga dunia saat ini. Sudah banyak daerah di Indonesia tercinta ini yang lingkungannya dalam kondisi yang rusak, contohnya saja di Borneo. Kondisi penebangan liar, pembukaan lahan untuk pertanian dan juga untuk pemukiman sudah sangat memprihatinkan. Bisa kita lihat saat ini kalimantan yang disebut sebagai paru – paru dunia ini sudah mulai berkurang jumlah luasan hutannya. Berdasarkan data dari WWF tahun 2005 di perkirakan pada tahun 2010 jumlah luasan hutan di Borneo tinggal 44,4 % saja.
Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efek global warming ini diantaranya adalah dengan menanami setiap jengkal rumah kita dengan pohon atau bila rumah tidak memiliki lahan yang luas, tanaman bisa di letakkan di atap rumah atau tanah yang masih tersisa di rumah. Karena tiap pohon dapat menghasilkan 260 pon O2 tiap tahunnya. Selain itu pohon juga dapat menyerap gas penyebab global warming seperti CO2 sebanyak 1 ton tiap tahunnya. Menanam pohon ini juga merupakan kontribusi kita terhadap lingkungan. Pohon dapat membantu menurunkan emisi gas rumah kaca, sehingga turut membantu menurunkan pengaruh global warming. Mulailah dari sekarang menanamkan semangat untuk menjaga lingkungan dan mencintai lingkungan, karena mencintai lingkungan itu tidak mahal serta bermanfaat bagi kita semua.
Daftar Hari Perayaan Lingkungan Hidup Indonesia (Tingkat Nasional).
- Hari Sejuta Pohon 10 Januari
Pada tanggal 10 Januari diperingati sebagai hari sejuta pohon dimana hal ini dimaksudkan agar masyarakat mempunyai kesadaran untuk tetap menjaga kestabilan lingkungan dengan tetap memperhatikan kawasan – kawasan hutan hijau yang mempunyai banyak manfaat. Dalam pelaksanaan peringatan hari sejuta pohon biasanya dilakukan kegiatan – kegiatan yang bersifat penghijauan. Penghijauan sangat berguna untuk mengurangi dampak dari pemanasan secara global belakangan ini.
- Hari Peringatan Laut dan Samudera Nasional 15 Januari
Meskipun tanggal 15 Januari merupakan hari terjadinya Peristiwa Pertempuran Laut Aru, namun sesungguhnya tanggal tersebut juga mewakili sejumlah pertempuran laut lainnya yang pernah dilakukan oleh para pahlawan TNI AL. Jauh sebelum terjadinya Peristiwa Aru, beberapa pertempuran laut yang pernah terjadi antara lain Pertempuran Laut Cirebon (1947) dan Pertempuran Teluk Sibolga (1947).Bahkan jika menarik jauh kebelakang, yaitu sejak jaman sebelum kemerdekaan Indonesia, juga pernah terjadi sejumlah pertempuran laut, seperti Pertempuran Laut Malaka (1511) antara armada Pati Unus dengan Portugis, Pertempuran Laut Sunda Kelapa (1512) antara armada Fata-hillah dengan Portugis dan banyak lagi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tanggal 15 Januari merupakan “jiwa atau semangat” pengorbanan dari seluruh pejuang bahari yang telah berjuang mempertahankan kedaulatan negeri ini dari masa ke masa. Inilah makna sejati dari Hari Darma Samudera. Memang di era millenium yang serba modern dan canggih ini, kiranya sulit terjadi sebuah pertempuran laut sebagaimana pernah dialami di masa silam. Saat ini, dua kekuatan angkatan laut mustahil saat bertempur akan berada pada posisi saling berhadap-hadapan. Bahkan mungkin dua kekuatan saling menghancurkan dan jarak yang sangat jauh, karena menggunakan teknologi radar dan satelit.
- World Silent Day – 21 Maret Pukul 10.00 – 14.00 (Masih merupakan gerakan moral dari berbagai LSM Lingkungan Hidup)
gagasan WSD lahir menjelang penyelenggaraan Konferensi Perubahan Iklim (COP 13 UNFCCC) di Bali. Sebagai bagian partisipasi masyarakat Bali mengatasi perubahan iklim, Bali Organic Association (BOA), Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Eksekutif Daerah Bali, dan Yayasan Wisnu membentuk Kolaborasi Bali untuk Perubahan Iklim. Kolaborasi ini kemudian mendapatkan dukungan lagi dari beberapa komunitas di Bali, seperti Bali Orange Communication, Bali Creatif, Anak-anak Paskibraka Provinsi Bali, dan Sloka Institute, tidak lain bertujuan memfasilitasi partisipasi masyarakat menyampaikan aspirasi mengenai keadilan iklim.“Sejak oktober tahun lalu, gearakan WSD sampai sekarang sudah banyak mendapatkan dukungan, mulai dari seniman seperi Daniel Sahuleka, sampi mantan menteri lingkungan Bapak Prof Emil Salim. Juga tadi Jogger, dalam acara fair trade luch menyatakan dukungannya terhadap WSD dan untuk dukungan tanda tangan kita sudah mengumpulkan 10.000 tanda tangan dari masyarakat”,
Meniti hening untuk bumi, adalah sebuah langkah yang dilakukan pada tanggal 21 Maret yang hanya dilakukan selama 4 (empat) jam untuk Matikan peralatan listrik, kurangi penggunaan kendaraan bermotor dan aktivitas boros sumberdaya lain, tanam pohon, bina hubungan dengan keluarga, rekan kerja, tetangga. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi pemanasan global yang merupakan gerakan individu dan kelompok.
Peringatan hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional digelar pertama kali pada tahun 1993 berdasarkan Kepres Nomor 4 tahun 1993 yang ditandatangani oleh Presiden RI, Soeharto. Tujuan utama penyelenggaraan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) adalah untuk meningkatkan kepedulian, perlindungan, dan pelestarian puspa dan satwa nasional. Pun guna menumbuhkan dan mengingatkan akan pentingnya puspa dan satwa dalam kehidupan kita.
Hari – hari peringatan diatas adalah sebagian besar hari peringatan lingkungan hidup International dan nasional,penting bagi kita untuk mengetahui dan mulai menyadari bahwa keutuhan dan kelestarian lingkungan sangat lah penting, karena lingkungan adalah milik khalayak ramai bukan hanya milik manusia tetapi juga milik hewan dan tumbuhan.dengan menjaga kelestarian lingkungan diharapkan anak – cucu kita nanti masih dapat menikmati keindahan yang terdapat di berbagai belahan di dunia ini.